KOTA MALANG – malangpagi.com Volunteer LBH Malang fokus menyoroti tingginya angka perceraian maupun para korban pernikahan siri di Malang Raya.
Dalam sebuah pertemuan kecil pada Senin (18/1/2021), bertempat di Ruang Keadilan Maha Patih Law Office, Jalan Joyo Tambaksari No. 89 Merjosari, Kota Malang, para volunteer yang terdiri dari mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) dan Universitas Islam Malang (Unisma) ini merasa prihatin melihat tingginya angka perceraian, berikut juga tingginya angka perkara di LBH Malang yang melibatkan perempuan sebagai korban dari pernikahan siri, maupun tingginya angka perceraian yang salah satu penyebabnya adalah pernikahan siri.
https://googleads.g.doubleclick.net/pagead/ads?client=ca-pub-7845869313035393&output=html&h=280&adk=652467854&adf=1467193014&pi=t.aa~a.2067693828~i.11~rp.4&w=879&fwrn=4&fwrnh=100&lmt=1679064416&num_ads=1&rafmt=1&armr=3&sem=mc&pwprc=7472839166&ad_type=text_image&format=879×280&url=https%3A%2F%2Fmalangpagi.com%2Fjustice-volunteer-soroti-fenomena-nikah-siri-di-malang-raya%2F&fwr=0&pra=3&rh=200&rw=879&rpe=1&resp_fmts=3&wgl=1&fa=27&uach=WyJXaW5kb3dzIiwiMTAuMC4wIiwieDg2IiwiIiwiMTExLjAuNTU2My42NSIsW10sZmFsc2UsbnVsbCwiNjQiLFtbIkdvb2dsZSBDaHJvbWUiLCIxMTEuMC41NTYzLjY1Il0sWyJOb3QoQTpCcmFuZCIsIjguMC4wLjAiXSxbIkNocm9taXVtIiwiMTExLjAuNTU2My42NSJdXSxmYWxzZV0.&dt=1679064416040&bpp=4&bdt=1432&idt=4&shv=r20230315&mjsv=m202303060101&ptt=9&saldr=aa&abxe=1&cookie=ID%3D494a54f82e356969-22bab8b5d2de00e5%3AT%3D1679064286%3ART%3D1679064286%3AS%3DALNI_MbpaHStElRk7xz2iZkhr-N1yjQGPw&gpic=UID%3D00000bdaf833e316%3AT%3D1679064286%3ART%3D1679064286%3AS%3DALNI_MYeNTSoYQyfsw4wt6H98w3U_TGJqg&prev_fmts=0x0%2C728x90%2C970x90&nras=2&correlator=981886096803&frm=20&pv=1&ga_vid=1127491442.1679064286&ga_sid=1679064416&ga_hid=991980543&ga_fc=1&u_tz=420&u_his=1&u_h=768&u_w=1366&u_ah=728&u_aw=1366&u_cd=24&u_sd=1&dmc=4&adx=10&ady=2182&biw=1349&bih=657&scr_x=0&scr_y=0&eid=44777877%2C44759927%2C44759876%2C44759842%2C31073016&oid=2&pvsid=2771204326464875&tmod=1608056065&uas=0&nvt=1&ref=https%3A%2F%2Fmalangpagi.com%2Ftag%2Fmaha-patih-law-office%2F&fc=1408&brdim=0%2C0%2C0%2C0%2C1366%2C0%2C1366%2C728%2C1366%2C657&vis=1&rsz=%7C%7Cs%7C&abl=NS&cms=2&fu=128&bc=31&ifi=5&uci=a!5&btvi=1&fsb=1&xpc=Lh0uDXgbxJ&p=https%3A//malangpagi.com&dtd=28
Berangkat dari hal tersebut, volunteer LBH Malang yang tergabung dalam kelompok Justice Volunteer berencana mengadakan inisiasi penyuluhan seputar nikah siri, dengan tema “Pernikahan Siri Dalam Perspektif Hukum & Sosial” pada Februari mendatang .
Ketua panitia pelaksana giat tersebut, Setyoningrum menyampaikan, bahwa impact pernikahan siri dari segi sosial cukuplah besar. Khususnya menyangkut perempuan yang berkedudukan sebagai korban.
“Beberapa perkara di LBH Malang cukup membuat kami miris. Terlebih mayoritas para korbannya adalah perempuan. Ada yang ditinggalkan dalam kondisi hamil dan ada juga yang tertipu oleh status nikah siri, sehingga mereka banyak dirugikan baik dari segi status sosial maupun dari segi materiil,” tutur mahasiswi Universitas Brawijaya jurusan Ilmu Politik FISIP itu.
Hal senada juga disampaikan volunteer lainnya, Muhammad Rizaldi. Menurutnya, pernikahan siri merupakan sesuatu yang ilegal dari perspektif hukum, dan masyarakat harus memahami hal tersebut.
“Negara kita negara hukum. Maka segala tindakan telah diatur dalam peraturan perundang-undangan. Meskipun nikah siri diakui dalam agama, namun negara tidak mengakui dan hukum negara tidak mengaturnya,” jelas mahasiswa Fakultas Hukum Unisma itu.
“Masyarakat hendaknya sadar. Jangan sampai ketika telah merasa menjadi korban baru sadar. Berangkat dari itulah, kami yang tegabung dalam Justice Volunteer berniat mengangkat tema nikah siri dalam giat inisiasi nanti,” pungkasnya.
Editor : MA Setiawan